Tenggelam dan hilang dari peta. Itulah ancaman yang di hadapi kota-kota ini jika tak segera membenahi diri. Kenapa? Karna Ancaman banjir, penurunan tanah (land subsidence) serta naiknya air laut jadi ancaman untuk kota-kota besar di dunia ini.
Dan tidak menutup kemungkinan pada 30-80 tahun kedepan, kota-kota ini
akan benar-benar lenyap dari muka bumi ini. Dan inilah kota-kota
tersebut. Berikut info yang dikutip dari riskydhe.mywapblog.com
Bangkok-Thailand
Perubahan iklim karena efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, dan pergeseran tanah. Itulah yang akan menyebabkan Bangkok di prediksikan akan tenggelam pada tahun 2100 mendatang.
Perubahan iklim karena efek rumah kaca, naiknya permukaan air laut, erosi pantai, dan pergeseran tanah. Itulah yang akan menyebabkan Bangkok di prediksikan akan tenggelam pada tahun 2100 mendatang.
Smith Dharmasaroja, yang adalah kepala Pusat Peringatan Bencana
Nasional Thailand, yang mengemukakan prediksi tersebut. Dan prediksinya
ini di tanggapi sangat serius, bagaimana tidak, karna Pria ini pula yang
memprediksi terjadinya Tsunami di samudra hindia 2004 silam.
Faktor kedua adalah, letak geografis Kota Bangkok yang hanya 1,5
meter saja di bawah permukaan laut. Dan ini juga yang menyebabkan
Bangkok kerap kali menjadi langganan Banjir.
Ho Chi Minh City-Vietnam
Ho Chi Minh City, Yang juga di kenal dengan sebutan Saigon ini, adalah Salah Satu Kota Yang Terancam Tenggelam. Hal ini di karenakan banjir yang terjadi di kota ini selalu meningkat setinggi 2 cm, setiap tahunnya.
Ho Chi Minh City, Yang juga di kenal dengan sebutan Saigon ini, adalah Salah Satu Kota Yang Terancam Tenggelam. Hal ini di karenakan banjir yang terjadi di kota ini selalu meningkat setinggi 2 cm, setiap tahunnya.
Shanghai City-China
Awalnya daerah tempat kota Shanghai ini di bangun adalah sebuah rawa, seperti yang kita tahu bahwa, daerah rawa memiliki kepadatan tanah yang kurang baik. Atau dapat dikatakan, tidak ideal untuk tempat membangun gedung-gedung besar pencakar langit seperti yang banyak terdapat di Shanghai.
Awalnya daerah tempat kota Shanghai ini di bangun adalah sebuah rawa, seperti yang kita tahu bahwa, daerah rawa memiliki kepadatan tanah yang kurang baik. Atau dapat dikatakan, tidak ideal untuk tempat membangun gedung-gedung besar pencakar langit seperti yang banyak terdapat di Shanghai.
Tidak heran, jika permukaan tanah kota ini selalu menurun setengah
inci setiap tahunnya. Dan faktor lain yang menyebabkan kota ini di
prediksi akan tenggelam adalah, jumlah penduduknya yang tinggi. Pada
tahun 2001 saja, jumlah penduduk di kota ini mencapai 20 juta jiwa. Tak
heran pula banyak orang cina kita jumpai di berbagai belahan dunia ini,
seperti di indonesia juga.
Mumbai-Maharashtra India
Mumbai, kota yang terletak di India ini juga akan di prediksikan tenggelam oleh air, tepatnya pada tahun 2100 mendatang, sama seperti bangkok.
Mumbai, kota yang terletak di India ini juga akan di prediksikan tenggelam oleh air, tepatnya pada tahun 2100 mendatang, sama seperti bangkok.
Hal, ini di kemukakan oleh sekelompok aktivis Greenpeace, pada 2008
silam. Mereka mengatakan, Mumbai akan tenggelam oleh air laut, hal ini
di karenakan oleh naiknya permukaan air laut di sekitar Mumbai setinggi 5
meter, yang di sebabkan oleh cairnya permukaan es di kutub.
Dalam laporan yang berjudul ‘Iklim Migran di Asia Selatan’
Greenpeace mencairnya es kutub disebabkan oleh meningkatnya suhu bumi
hingga 4-5 derajat karena pemanasan global.
Jakarta-Indonesia
Miris, Ibu kota negara kita yang tercinta ini juga masuk dalam jajaran kota yang akan tenggelam di dunia ini.
Miris, Ibu kota negara kita yang tercinta ini juga masuk dalam jajaran kota yang akan tenggelam di dunia ini.
Letak geografis yang berada di bawah permukaan laut, pengambilan air
tanah yang berlebih, dan jumlah penduduk yang sangat padat, dan di
perkirakan 20 tahun mendatang, penduduk di jakarta akan membludak hingga
40 juta jiwa, hal ini di survey dari pertambahan penduduk di Indonesia
tiap tahunnya. Dan hal di atas itulah yang menyebabkan Jakarta di
prediksi akan tenggelam.
Faktor terbesar yang memungkinkan prediksi tersebut terjadi adalah ekstraksi (penyedotan) air tanah yang berlebih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar